Makalah Hadits : Perilaku Terpuji
MAKALAH
PERILAKU TERPUJI
Makalah Ini Disusun Berdasarkan
Tugas Mata Kuliah Hadits
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
(STAIN SALATIGA)
TAHUN 2014
i
Salatiga, 10 September 2014
ii
DAFTAR ISI
Halaman cover depan..............................................................................:
i
Halaman daftar
kelompok.......................................................................:
ii
Halaman daftar
isi...................................................................................:
iii
BAB I :
Pendahuluan................................................................................:
1
BAB II: PEMBAHASAN
a.
Pengertian perilaku
terpuji.....................................................: 2
b.
Macam-macam perilaku
terpuji.............................................: 3-8
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan
..................................................................................:
9
REFERENSI.............................................................................................:
10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bismillahirrohmanirrohim, segala puji
bagi Allah, penguasa tunggal alam semesta,
segala nikmat, hidayah dan taufiq-Nya. Shalawat dan salam semoga
senantiasa abadi terlimpahkan ke haribaan baginda Rasulullah Muhammad saw,
pelita diatas pelita yang menerangi kegelapan.
Makalah
ini membahas hadist-hadist mengenai Akhlaqul Karimah, atua dapat dikatakan budi pekerti yang baik. Kalau kita
mencari hadist hadist yang menerangkan mengenai perilaku terpuji kita kan
menemukan banyak sekali hadist yang menerangkan tentang hal tersebut.
Sebenarnya tidak perlu repot-dalam nenelusuri hadist satu demi satu, kita cukup
mencontoh apa yang ada pada Rasulullah saw., karena pada diri Rasulullah telah
melekat yang namnaya Akhlaqul Karimah, oleh karena itu kita dapat
mencontoh setiap tindakan beliau tanpa harus repot mencari-cari hadist yang
kusus menerangkan mengenai satu perilaku terpuji. Akan tetapi mengetahui hadist
nya itu lebih utama.
Oleh karena itu kami membuat makalah ini
dengan harapan dapat menambah pengetahuan kita semua mengenai hadist-hadist
perilaku terpuji. Selain untuk menambah pengetahuan kita mengenai perilaku
terpuji itu sendiri, makalah ini juga dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata
kuliah Hadist. Dengan harapan nantinya makalah ini dapat membantu kita
semua dalam memahami materi hadist tentang perilaku terpuji yang
merupakan bagian dari pembelajaran mata kuliah Hadist itu sendiri, dan
nantinya dapat kita terpakan dalam kehidupan sehari-hari, amien Kami selaku
penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan di sana-sini dikarenakan masih
terbatasnya pengetahuan kami dan juga dikarenakan keterbatasan bahan acuan atau
referensi.
Penyusun,
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Akhlaq Terpuji
Kata Akhlaq berasal dari
bahasa Arab khulqun yang berarti : Haalun linnafsi raasikhatun
tashduru ‘anhaal af-‘aalu min ghairi haajatin ila fikrin wa rawayyatin,
(Suatu keadaan jiwa yang dapat melakukan tingkah laku tanpa membutuhkan banyak akal dan pikiran). Akhlak adalah sifat manusia
dalam bergaul dengan sesamanya, ada yang terpuji dan ada yang tercela. Adapun
yang terpuji, secara umum adalah menjadikan diri anda dan orang lain dalam diri
anda lalu anda mengambil baktinya tetapi tidak mengabdi kepadanya. Detailnya
adalah : lapang dada, lembut, sopan, sabar, saling mencintai, dan sebagainya.
Sedangkan tercela adalah kebalikannya.
Ibnu
Al Mubarak rahimakumullah meriwayatkan ketika mendefinisikan tentang akhlaq
yang terpuji ia berkata, “Yaitu bermanis
muka, melakukan kebaikan, dan menahahn diri dari perbuatan buruk”. Akhlaq
menempati kedudukan yang luhur dalam islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw. :
اكمل المؤ
منين ايمانا احسنهم خلق
Artinya : “ Mukmin
yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
Dari penjelasan hadis di atas dapat
disimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai keimanan paling sempurna adalah
apabila orang tersebut memiliki akhlak yang baik, karena dari akhlak yang baik
akan menimbulkan hati yang bersih untuk beribadah dan menambah keimanan
seseorang kepada Tuhannya. Akhlak terpuji (baik) mempunyai arti yang sangat
luas dan banyak sekali contohnya, karena akhlak baik tidak hanya satu di dunia
ini maka dari itu kami akan menjelaskan sebagian contoh hadis
tentang akhlak terpuji tersebut.
2
B.Macam Macam
Perilaku Terpuji
Sebenarnya banyak sekali yang termasuk
kedalam akhlaq terpuji, sebagianya telah disebutkan pada keterangan Ibnu Al
Mubarak diatas kami akan mencoba menjelaskan sebagian lainya.
B.1.Jujur
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ
وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ
وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً وَإِيَّاكُمْ
وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي
إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى
يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً )رواه مسلم( .
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur
karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu
menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur
sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh
kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan
keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan
berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta”
(HR Muslim)[1][1]
As-shiddiq artinya sesuai
antara perkataan dengan hati dan sesuai antara perbuatan dengan perkataan. Para
ulama berkata,” hadis di atas bermakna, bahwa jujur mengantarkan kepada amal
shalih yang bersih dari setiap cela. Sedangkan al-birr, adalah sebutan
untuk semua jenis kebaikan dan ada yang mengatakan bahwa itu adalah surga,
sedangkan kedustaan bisa menimbulkan kejahatan.
3
Dalam hadits ini mengandung isyarat bahwa
siapa yang berusaha untuk jujur dalam perkataan maka akan menjadi karakternya
dan barangsiapa sengaja berdusta dan berusaha untuk dusta maka dusta
menjadi karakterya. Dengan latihan dan upaya untuk memiliki, sifat akan
berlanjut menjadi sifat-sifat baik dan buruk tergantung individual
masing-masing.
Hadits diatas
menunjukkan agungnya perkara kejujuran dimana ujung-ujungnya akan membawa orang
yang
jujur ke syurga
serta menunjukan akan besarnya keburukan dusta dimana ujung-ujungnya membawa
orang yang dusta ke neraka.
Pelajarn Yang
Bisa Diambil dari Hadits :
1.
Kejujuran termasuk akhlak terpuji yang dianjurkan oleh Islam.
2.
Diantara petunjuk Islam hendaknya perkataan orang sesuai dengan isi hatinya.
3.
Jujur merupakan sebaik-baik sarana keselamatan di dunia dan akhirat.
4.
Seorang mukmin yang bersifat jujur dicintai di sisi Allah Ta’ala dan di sisi
manusia.
5.
Membimbing rekan lain bahwa jujur itu jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
6.
Menjawab secara jujur ketika ditanya pengajar tentang penyebab kurangnya
melaksanakan kewajiban.
7.
Dusta merupakan sifat buruk yang dilarang Islam.
8.
Wajib menasihati orang yang mempunyai sifat dusta.
9.
Dusta merupakan jalan yang menyampaikan ke neraka.
B.2.Menepati
Janji
Janji adalah
hutang jika kita telah berjanji pada seseorang maka kita harus bisa berusaha untuk
menepatinya, karena jika kita mengingkarinya maka kita termasuk golongan orang
munafiq. Mengingkari janji hukumnya haram antara sesama muslim, sekalipun
terhadap orang kafir, lebih-lebih terhadap muslim.
4
Jadi memenuhi
janji termasuk keutamaan sementara mengingkarinya berdosa besar. Mengingkari
janji ada dua macam : pertama, berjanji tapi didalam hatinya ada niat untuk
tidak menepatinya, ini adalah perilaku paling buruk. Kedua, berjanji disertai
niat untuk menepatinya. Namun setelah itu berubah sehingga tidak menepatinya
tanpa udzur[2][2]. Dalam hadis
rasulullah SAW bersabda :
ع نْأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا
وَعَدَ أَخْلَفَ َ وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ(متفق
عليه)
Dari abu hurairah RA, bahwa rasulullah
SAW bersabda,” tanda orang munafiq ada tiga : apabila berbicara ia dusta,
apabila berjanji ia ingkar, dan apabila diberi amanat (dipercaya) ia
berkhianat.”(HR. Muttafaq ‘alaih)
B.3.Diam atau
Berkata Baik
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ
الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ [رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau
diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati
tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah dia memuliakan tamunya (HR.Bukhori dan Muslim)
5
Mengenai
makna hadis sebagian ulama mengatakan, “apabila seseorang ingin berbicara, jika
diperkirakan bahwa yang akan dibicarakannya itu bisa mendatangkan pahala
baginya, maka hendaklah ia mengucapkannya. Tetapi jika tidak maka hendaklah
menahan perkataannya, baik itu haram, makruh maupun mubah karena perkataan yang
mubah diperintahkan untuk ditinggalkan (disukai untuk ditahan). Contoh didalam
suatu pertengkaran atau perdebatan kadang kita mengira bahwa seseorang
yang diam adalah orang yang kalah tapi kadang–kadang orang yang diam itu
berusaha untuk menahan perkataannya, mungkin karena dia tidak bisa merangkai
kata-kata dengan baik akhirnya ia memilih untuk diam daripada menyakiti
perasaan orang lain.
Pelajaran Yang
Bisa Diambil dari Hadits:
1.
Iman terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari.
2.
Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat
menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dikalangan individu masyarakat muslim.
3.
Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan yang baik
dan diam dari selainnya .
4.
Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan
kehancuran, sedangkan menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan.
5.
Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara
apa yang bermanfaat dan mencegah perkataan yang diharamkan dalam setiap
kondisi.
6.
Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan,
karena hal tersebut dapat menyeret kepada perbuatan yang diharamkan atau yang
makruh.
7.
Termasuk kesempurnaan iman adalah menghormati
tetangganya dan memperhatikanya serta tidak menyakitinya.
8.
Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya jika
bertujuan menerangkan yang haq dan beramar ma’ruf nahi munkar.
6
9.
Memuliakan tamu termasuk diantara kemuliaan akhlak
dan pertanda komitmennya terhadap syariat Islam.
10.
Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.
B.4 Amanah
(dapat dipercaya)
Amanah
merupakan salah satu sifat terpuji yang di miliki oleh rasulullah SAW yang
harus di contoh oleh kita selaku umatnya.Sifat dapat dipercaya artinya
menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya tanpa di
lebih-lebihkan atau di kurangi.
B.5 Shidiq
(benar)
Shidiq juga merupakan salah satu sifat terpuji yang dimiliki
Rasulullah SAW.Dalam kehidupan sehari-hari shidiq dapat diartikan jujur.
Seorang muslim harus bersikap jujur dalam setiap ucapan atau perbuatan, karena
kejujuran merupakan salah satu kunci dari kesuksesan.
B.6 Adil
Adil adalah memberikan setiap hak kepada pemiliknya tanpa
pilih sasih atau membeda-bedakan.(Prof.DR. Ahmad Tafsir)
Sebagai
muslim yang bijak, apabila ia mempunyai posisi sebagai pemimpin, maka hendaklah
ia bersikap adil dan harus berupaya sekuat tenaga untuk selalu menegakkan keadilan.
B.7 Memaafkan
Kita sebagai seorang muslim harus menyadari bahwa siapa pun
sebagai manusia pasti mengalami kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu, dalam
menjalani kehidupan sehari-hari hendaknya kita selalu memiliki jiwa yang lapang
dan berhati besar sehingga mudah memaafkan kesalahan-kesalahan yang di perbuat
oleh orang lain. (Ridwan Asy-syirbaani: Membentuk Pribadi Lebih Islam)
B.8 Tolong-Menolong
Tiada ada manusia yang dapat hidup berdiri sendiri, tanpa
memerlukan bantuan orang lain walaupun setinggi apapun jabatan yang dimilikinya
dan sekaya apapun harta yang dipunyainya. Setiap manusia yang hidup di dunia
ini pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh karena itu islam sangat
menganjurkan kepada umatnya agar saling tolong-menolong dengan sesama, baik
berupa materi, tenaga atau pikiran.
7
B.9 Kerja
Keras
Di dunia ini tidak ada kesuksesan tanpa adanya usaha, tidak
ada yang bersifat bim salabim, hanya dengan membalikan telapak tangan,
melaikan semuanya harus melalui proses sebab akibat dan itu merupakan sunnatullah.
Kesuksesan dapat diraih dengan cara berusaha dan bekerja keras. Karna
sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang mau bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan segala amal kebaikan.
B.10 Islakh
Yang dimaksud islakh di sini adalah usaha mendamaikan antara
dua orang atau lebih yang bertengkar atau bermusuhan, atau mendamaikan dari
hal-hal yang dapat menimbulkan peperangan dan permusuhan.Islam diturunkan oleh
Allah sebagai rahmat (kedamaian) bagi seluruh alam. Untuk itu siapa pun insan
yang mengaku sebagai muslim harus selalu berusaha memancarkan rahmat, yang di
antaranya dapat berupa mendamaikan seorang manusia yang sedang bertikai atau
bermusuhan. karena dengan perdamaian itu akan lahir kesadaran. Dengan kesadaran
ia akan mengakui segala kekhilafan dan kealpaan. (Ridwan Asy-syirbaani: Membentuk
Pribadi Lebih Islam)
B.11
Silaturrahim
Istilah silaturrahim tersusun dari kata sillah (menyambung)
dan rahimi (tali persaudaraan).Adapun maksudnya adalah usaha untuk
menyambung, mengikat, dan menjalin kasih sayang atau tali persaudaraan antara
sesama manusia, terutama dangan sanak keluarga (kerabat).Manusia pertama di
alam semeata ini adalah Nabi Adam As dan Siti Hawa.Untuk itu semua manusia di
muka bumi ini pada hakekatnya adalah saudara. Maka dari itu kita sebagai umat
islam, marilah kita jalin silaturrahim agar terciptanya tali persaudaraan antar
sesama muslim. (Ridwan Asy-syirbaani: Membentuk Pribadi Lebih Islam)
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akhlaq terpuji
itu sangat banyak sekali macamnya, dan jika kita mengkaji lebih dalam lagi
melalui hadist-hadist kita akan menumukan lebih banyak lagi. Sifat sifat apapun
itu yang yang menjadi pokok adalah selama sifat itu baik dan merupakan teladan
dari Rasulullah saw., mengapa kita tidak menerapkanya dalam kehidupan sehari
hari, dengan kita menerapakan sifat sifat terpuji tersebut maka ukhuwah
isalamiah akan terasa indah bahkan tidak hanya Ukhuwah Islamiah dengan
kita juga lebih memperluas sikap terpuji kita maka Ukhuwah Wathoniah
akan terjalin dengan indah, amin
Akhirnya, setelah ikhtiar kami usahakan dan semesta doa kami panjatkan,
maka inilah karunia yang di karuniakan, yang harus kami syukuri. Apabila ada
kebenaran hanya dari Allah semata dan jika terdapat kesalahan, murni dari
kedangkalan pengetahuan kami dan keterbatasan referensi .
Penyusun
9
REFERENSI
Al-Imam
Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Shahih Muslim.Berupa E Book
Dan E Learning.
Ahmad Mu’adz
Haqqi. Syarah 40 Hadits Tentang Akhlak.Jakarta:
Pustaka Azzam, 2003
Situs E
Learning Hadist.Ensiklopedi Kitab 9 Imam Hadist,http://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/kitab_open.php (Diakses 16
November 2012)
Asyuk, Abdul Ghoni. 1992.
Kumpulan Hadits-hadits Pilihan Bukhari Muslim.Bandung: Husaini Bandung
L.T, Takhirudin 1996.Pribadi-prbadi yang berpengaruh.Bandung:PT
Alma’arif
Tafsir,Ahmad.2009.Pendidikan Budi Pekerti.Bandung: Maestro
Asy-Syirbaany,Ridwan. Membentuk Pribadi Lebih Islam.Jakarta: Intimedia
Abdul Baqi, Muhammad Fu’ad.1993.Al-lu’lu Wal Marjan.Semarang:Al-Ridha
Ubaedillah,A.2000.Pendidikan Kewargaan.Jakarta:ICCE UIN Syarief
Hidayatullah Jakarta
Asrori,MizanHadits Al-Arba’linan Nawawiyyah.Surabaya: CV.Karya Utama
10
Komentar
Posting Komentar