Makalah Analisis Manajemen Studi Kelayakan Bisnis Islam
ANALISIS MANAJEMEN
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam
Dosen
Pengampu : Nila
Saadati, LC., M.E.I.

Disusun Oleh :
Dewi Setyowati
|
213-14-052
|
Silvya Putriani
|
213-14-120
|
Rani Amalia
|
213-14-161
|
Arif Al Rasyid
|
213-14-240
|
Dwi Ina Auliya
|
213-14-253
|
PROGRAM
STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
Kata
Pengantar
Assalamualaikum
Wr.Wb
Sebagai
insan yang bertaqwa, tiada perkara yang layak dan paling utama, selain
menuturkan rasa puji syukur kehadirat sang kholiq, atas segala taufiq, hidayah
serta inayahnya. Sehingga dengan kelimpahan kenikmatan tersebut penulis masih
diberi kesempatan untuk menyusun makalah dengan judul “Analisis Manajemen “ tanpa adanya suatu
halangan apapun.
Makalah ini memiliki banyak arti
yang sangat penting sebagai acuan pemahaman mahasiswa dalam proses belajar sehingga pembelajaran bisa
berjalan dengan lebih efektif dan efisien khusunya dalam mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis Islam. Disamping hal itu, makalah ini diharapkan mampu
memberikan panduan yang bersifat informatif dan lengkap sehingga dapat
mempermudah pemahaman bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam makalah
ini tentu saja dimungkinkan terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu
disempurnakan. Oleh sebab itu, saran dan masukan dari pengampu mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis Islam akan diterima dengan senang hati.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Penulis
Salatiga, 2
Nopember 2017
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu
perusahaan yang ingin terjun di usaha bisnis tentunya haruslah mampu mengetahui
ilmu mengenai Manajemen. Jika suatu usaha dapat di majamen atau dikelola dengan
baik sebagaimana yang akan di capai suatu perusahaan, haruslah mengerti
mengenai “Analisis Manajemen”.
Di dalam Studi
Kelayakan Bisnis ini tentunya sangat luas pengetahuan yang ada di dalam materi
tersebut. Terutama materi mengenai “Analisis
Manajemen”. Analisis manajemen ini sangat berpengaruh langsung di dalam
suatu perusahaan. Yang dimaksud dengan “Analisis Manajemen” adalah analisis
yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam bisnis. Suatu
perusahaan jika sistem manajemennya dapat dirancang dengan sebaik mungkin, dan
laksanakan oleh pekerja dengan semaksimal mungkin maka perusahaan tersebut
pasti dapat berjalan dengan sukses. Kemudian di dalam “Analisis Manajemen” ini,
ada yang ditunjuk oleh perusahaan yang biasa disebut dengan” Orang Kunci”,
adalah orang yang memiliki pengaruh dan kekuasaan yang besar di perusahaan.
Misalnya, pendiri perusahaan, penyandang dana/ modal terbesar yang menjadi icon
di suatu perusahaan. Namun ada kriteria jika ingin menjadi “Orang Kunci” di
suatu perusahaan antara lain, mempunyai karakter, pengalaman, pengetahuan,
image, dan kredibilitas.
Adapun fungsi
manajemen yaitu: Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Leading
(Kepemimpinan),dan Controling ( Pengendalian). Jika suatu perusahaan dapat
menerapkan fungsi dengan baik maka semua aktifitas yang ada di perusahaan akan
dapat berjalan dengan sukses. Namun jika suatu perusahaan tidak mampu
menerapkan fungsi manajemennya tersebut maka aktifitas perusahaannya akan tidak
berjalan dengan baik sesuai target dalam perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan Aspek Manajemen ?
2. Apa yang dimaksud
dengan Analisis Manajemen ?
3. Apa saja fungsi di
dalam Manajemen ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui
apa itu aspek manajemen beserta tujuannya dalam studi kelayakan bisnis,
memahami apa saja analisis manajemen yang di dalamnya terdapat berbagai hal
yang diperlukan dalam aspek manajemen serta mengetahui dan memahami apa saja
fungsi dari manajemen.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno management, yang memiliki arti
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal.[1]
Pengertian
manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu perencanaan,pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan
semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Aspek manajemen
merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha.
Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa
didukung dengan manajemen yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami
kegagalan.[2]
Tujuan studi
aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi
bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan sehingga rencana
bisnis dapat dinyatakan layak, atau sebaliknya.[3]
B. Analisis Manajemen
Analisis aspek
manajemen adalah analisis yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen dalam bisnis. Beberapa hal yang diperlukan dalam aspek manajemen
adalah :
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan menunjukkan tugas, jenjang
dan rentang kendali perusahaan beserta tanggung
jawabnya. Struktur organisasi merujuk pada bagaimana
kegiatan dilakukan, dibagi, dikelompokkan ke dalam hubungan antara manajer dan
karyawan, manajer dengan manajer, dan karyawan dengan karyawan. Secara formal,
struktur organisasi dibedakan menjadi tiga cara yaitu : menurut fungsi, menurut
produk/pasar, dan dalam bentuk matrix.
Menurut
fungsi yaitu suatu bentuk organisasi dimana kekuasaan pimpinan dilimpahkan
kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang
pekerjaan tertentu.
Menurut
produk/ pasar yaitu jenis organisais ini membagi tugasnya dalam dimensi produk
artinya sebuah garis kordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis
produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.[4]
Menurut
matriks disebut juga organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
b. Orang kunci
Orang kunci adalah orang yang memiliki pengaruh dan
kekuasaan yang besar di perusahaan misalnya pendiri perusahaan, penyandang
dana/modal terbesar, seseorang yang menjadi icon di perusahaan tersebut. Karakteristik
orang kunci di perusahaan adalah :
1. Karakter
Karakter
orang kunci dapat diketahui melalui reputasi, daftar riwayat hidup, kegemaran (hobby), dan melalui teman atau orang
yang tergantung dalam komunitasnya.
2. Pengalaman
Pengalaman
orang kunci dapat diketahui melalui banyaknya varian kasus/pekerjaan/bisnis
yang pernah ditangani.[5]
3. Pengetahuan
Pengetahuan
orang kunci diketahui melalui latar belakang pendidikannya. Selain itu dapat mengetahui melalui pengalaman kerja
yang dimiliki dan berbagai short course
yang diikuti. Semakin banyak short course
dan semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin baik pengetahuan yang
dimiliki.
4. Image
Image
orang kunci diketahui melalui reputasi yang dimiliki di
kalangan komunikasi dan warga di sekitar tempat tinggalnya atau pada masyarakat
secara umum.
5. Kredibilitas
Kredibilitas
orang kunci diketahui melalui teman, komunitas bisnis, tetangga dan informasi
bank.
C. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen yang dilakukan adalah planning,
organizing, leading, dan controlling.
1. Planning
Planning (perencanaan) ialah proses menentukan arah yang
akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.[6]
Manajemen perlu membuat perencanaan berkaitan dengan produk, pemasaran,
produksi, keuangan, sumber daya manusia dan strategik. Berdasarkan kurun
waktunya, perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Perencanaan jangka
pendek
Perencanaan
jangka pendek adalah perencanaan dengan kurun waktu kurang dari satu tahun.
Perencanaan jangka pendek terjadi pada tiap bidang/divisi perusahaan.
Perencanaan ini lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan jelas sasaran
yang harus dicapai termasuk dalam hal penggunaan sumber daya, metode
pelaksanaan serta waktu mulai dan selesai tiap-tiap kegiatan tersebut.[7]
b. Perencanaan jangka
menengah
Perencanaan
jangka menengah adalah perencanaan dengan kurun waktu antara satu sampai lima
tahun. Perencanaan jangka menengah terjadi pada tiap bidang/devisi perusahaan.
c. Perencanaan jangka
panjang
Perencanaan
jangka panjang adalah perencanaan dengan kurun waktu lebih dari lima tahun yang
berkaitan dengan strategi perusahaan. Misalnya meningkatkan pangsa pasar perusahaan sebesar 10%.
Rencana-rencananya masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat
strategis dan umum. Perencanaan ini tidak dapat langsung dipakai sebagai
pedoman kerja, sehingga masih perlu dijabarkan dalam bentuk perencanaan jangka
menengah.[8]
Berdasarkan
levelnya, perusahaan meliputi :
a. Perencanaan
strategik
Perencanaan
strategik perusahaan dilakukan oleh manajemen puncak yaitu direksi. Perencanaan
strategik adalah pengolahan sumber daya untuk mencapai tujuan strategik
perusahaan. Untuk melaksanakan strategi harus pula disusun
program kerja yang rinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus
dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggung jawab serta
sumber daya manusia yang diperlukan.
b. Perencanaan taktis
Perencanaan
taktis dilakukan oleh manajemen menengah dan tingkat bawah. Perencanaan ini
merupakan bagian dari perencanaan strategik.
c. Perencanaan
operasional
Perencanaan
operasional dilakukan oleh manajemen menengah dan level bawah untuk
mengoperasionalkan kegiatan harian perusahaan.[9]
2.
Organizing
Organizing (Pengorganisasian) adalah proses
mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit.
Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan
tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi
manajer puncak, manajer tingkat menengah dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida dimana jumlah karyawan lebih besar di bagian
bawah daripada puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah
ke atas.
1. Manajemen
lini pertama (First line management)
Dikenal dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen atau mandor (foreman).
Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu
menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan rencana
tingkat menengah dan atas.
2. Manajemen
tingkat menengah (Middle management)
Tugas middle manager
adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan
tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Selanjutnya mereka melaporkan hasil
pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi. Beberapa contoh middle management antara lain klinik
suatu rumah sakit, dekan pada suatu universitas, manajer devisi, manajer
pabrik, manajer cabang penjualan. Posisi middle manager berada antara top management dengan first line management, mereka menjadi
jembatan antara top management dan middle managementr.
3. Manajemen
puncak (Top management)
Istilah yang sering
digunakan bagi manajer yang berada pada tingkatan ini, antara lain chief executive officer, chief operative
operating, president, and vice president. Top manajer bertanggung jawab
terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan
lebih spesifik oleh manajer dibawahnya. Contohnya membuat kebijakan mengenai
rencana perluasan pasar (expantion),
kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan, dan menetapkan besarnya penjualan
yang akan dicapai.[10]
Empat tahapan yang dilakukan untuk membuat keputusan
berkaitan dengan pengorganisasian adalah :
a.
Menentukan devision
of work. Pekerjaan dibagi menjadi beberapa bagian yang dapat dilakukan
secara individu atau kelompok.
b.
Menetukan departemen yang akan melakukan pekerjaan.
c.
Menentukan hierarki yang akan menunjukkan kepada siapa
laporan dibuat.
d.
Menentukan mekanisme yang akan mengintregrasikan kegiatan
departemen dan monitoring efektifitas integrasi. Proses ini disebut dengan
koordinasi.
3.
Leading [11]
Leading adalah fungsi manajemen yang mengacu pada
kepemimpinan, membangun iklim kerja yang sehat dan dinamis, dan menyediakan
kesempatan untuk menculnya motivasi kerja serta membangun komunikasi yang
efektif. Leading akan mendukung sumber daya manusia melaksanakan perencanaan
dengan taktis sehingga tujuan bisnis akan tercapai.
Kepemimpinan
yang efektif tergantung dari landasan manajerial yang kokoh. Menurut Chapman
yang dikutip Dale Timpe, lima landasan kepemimpinan yang kokoh adalah :[12]
-
Cara
berkomunikasi
-
Pemberian
motivasi
-
Kemampuan
memimpin
-
Pengambilan
keputusan
-
Kekuasaan yang
positif.
Selanjutnya seorang
pemimpin dapat diektahui melalui cirri-cirinya. Untuk cirri yang umum menurut
Rodger D.Collons seperti yang dikutip Dale Timpe adalah sebagai berikut:
-
Kelancaran
berbahasa
-
Kemampuan untuk
memecahkan masalah
-
Kesadaran akan
kebutuhan
-
Keluwesan
-
Kecerdasan
-
Kesediaan
menerima tanggung jawab
-
Ketrampilan
social
-
Kesadaran akan
diri dan lingkungan.
Berbagai teori kepemimpinan , motivasi, dan komunikasi
yang efektif digunakan dalam fungsi leading, seperti kepemimpinan
transaksional, transformasional, dan kharismatik, teori motivasi X dan Y,
dan teori Motivasi Maslow. Teori tersebut
dapat digunakan bersama teori yang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
4.
Controlling
Controlling (Pengendalian) adalah proses untuk mengukur
dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses
tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan. Pengendalian
membantu manajer untuk melakukan monitoring terhadap efektifitas perencanaan,
pengorganisasian, dan kepemimpinan.
Fungsi pengendalian mencakup internal, control, internal
audit, pengawasan, anggaran, pengawasan administrative, dan inspeksi mendadak
di proses produksi atau jasa serta audit yang dilakukan auditor publik.
Jenis pengendalian :
Terdapat berbagai jenis
pengendalian dalam manajemen. Salah satunya adalah jenis pengendalian yang
memfokuskan pada masukan-pengolahan-keluaran (input-process-output)
a. Metode
Pengendalian Pendahuluan
Memerlukan berbagai standar kualitas dan kuantitas
yang layak dari berbagai masukan (input) seperti material, keuangan, modal dan
sumber daya manusia. Informasi membantu manajer dalam menentukan apakah
berbagai sumber data tersebut memenuhi berbagai standar.
b. Metode
Pengendalian Bersamaan (Concurrent
Controls)
Memerlukan standar perilaku, kegiatan
dan pelaksanaan dari kegiatan secara layak. Sumber informasi utama bagi
pengendalian ini adalah hasil observasi penyelia.tindakan korektif ditujukan
kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi.
c. Metode
Pengendalian Umpan Balik (Feedback
Controls)
Memerlukan standar kuantitas dan
kualitas yang layak dari keluaran (output).
Namun tidak seperti metode pengendalian pendahuluan dan bersamaan, focus dari
tindakan korektif adlaah bukan pada standar keluaran yang ditetapkan, emlainkan
para manajer mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masukan dan operasi.[13]
Tabel 1.1 Standar yang digunakan untuk mendorong
kinerja (Stoner,
2010)
Produksi
|
Pemasaran
|
Manajemen
SDM
|
Keuangan
|
Kualitas
|
Volume
Penjualan
|
Hubungan
tenaga kerja
|
Biaya modal
|
Kuantitas
|
Biaya
Penjualan
|
Turnover
|
Persediaan
|
Biaya
|
Biaya
Periklanan
|
Absensi tenaga kerja
|
Aliran
Modal
|
Kinerja
Pekerjaan
Individual
|
Kinerja
Penjualan
Perorangan
|
|
Likuiditas
|
Pengendalian
diperlukan karena :
a.
Menciptakan kualitas yang lebih baik
b.
Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
c.
Untuk menciptakan siklus yang lebih cepat
d.
Untuk memfasilitasi delegasi dan teamwork
Langkah
– langkah proses pengendalian menurut Mockler
dalam
Stoner (2010) adalah[14]
:
![]() |
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi tersebut mengenai “Analisis Manajemen” dapat
disimpulkan antara lain :
a.
Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting
dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah
dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen yang baik,
bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
b.
Analisis aspek manajemen adalah analisis yang berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam bisnis. Beberapa hal yang
diperlukan dalam aspek manajemen adalah : Struktur Organisasi, Orang kunci atau
yang mempunyai karakteristik (karakter, pengalaman, pengetahuan, image, dan
kredibilitas.
c.
Adapun fungsi dari
Manajemen ada empat
yaitu, Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Leading
(kepemimpinan), dan Controlling
(pengendalian).
B. Saran
Dari beberapa buku referensi yang digunakan penulis,
dapat dapat ditemukan materi yang telah penulis sampaikan dalam Bab Pembahasan
di atas. Namun penulis meyakini bahwa makalah yang penulis susun masih jauh
dari kata sempurna serta dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan, baik isi, tata bahasa, maupun penyusunannya, oleh karena itu penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga pembaca berkenan memberikan masukan
ataupun saran yang membangun untuk penulis dan dapat dijadikan pedoman
penyusunan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber Buku :
Endraswati,
Hikmah. (2013). Studi Kelayakan Bisnis
Islam. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Umar,
Husein. (1997). Studi Kelayakan Bisnis
Islam Edisi-2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jafar,
Kasmir. (2003). Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta:
PT Kharisma Putra Utama.
L,
Alfred. (2014). Pengantar Management. STAIN
Salatiga.
Sumber Internet :
Harapah, Amalya Hanifah. “Aspek Manajemen
Studi Kelayakan Bisnis”. https://www.scribd.com/mobile/document/338992226/Aspek-Manajemen-Studi-Kelayakan-Bisnis
(diakses pada tanggal 2 Nopember 2017 pukul 09.23 p.m).
Kreben, Rinaldo.
“Struktur Organisasi Berdasarkan Produk”.
http://longkok.blogspot.com/2012/02/struktur-organisasi-berdasarkan-produk.html
(diakses pada tanggal 2 Nopember 2017 pukul 09.16 p.m).
[1] Amalya Hanifah Harahap, “ Aspek
Manajemen Studi Kelayakan Bisnis” https://www.scribd.com/mobile/document/338992226/Aspek-Manajemen-Studi-Kelayakan-Bisnis,
diakses pada tanggal 2 Nopember 2017 pukul 09.23 p.m
[4] Rinaldo Kreben, “Struktur
Organisasi Berdasarkan Produk”, diakses dari http://longkok.blogspot.com/2012/02/struktur-organisasi-berdasarkan-produk.html,
pada tanggal 2 Nopember 2017 pukul 09.16 p.m
[5] Hikmah Endraswati, Studi Kelayakan Bisnis Islam, (Salatiga
: STAIN Salatiga Press, 2013),hlm.110
Komentar
Posting Komentar